CILEGON - Dimulai dari kesepakatan kita mengenai peran pemuda
bukan lagi sebagai agent of change melainkan investor of change.
Pemaknaannya sangat sentral dalam kehidupan berbangsa,maka pemuda harus bisa
menjadi seperti tolak ukur cerminan negara dimasa mendatang. Melihat bagaimana
dan seperti apa negara Indonesia tentu kita melihat terlebih dahulu pemudanya
yang bagaimana dan seperti apa? artinya,perjuangan bangsa adalah perjuangan
pemudanya. Dalam buku ini akan menyajikan kehadiran karakter muda yang
diperlukan Indonesia sebagai amanah pendiri bangsa dan para orang yang sudah
berpikir untuk mengkonsolidasi pemuda sebagai kekuatan politik menuju lima
besar dunia super power baru yang artinya Indonesia menjadi kekuatan utama
dunia menjadi negara adikuasa andil dalam control tatanan global.
Maka sudah
menjadi kontemplasi kita bersama sebagai negara demokrasi yang membutuhkan
karakter orang yang berpikir bukan lagi soal tentang karakter populis bahwa
Indonesia harus dibawa olehnya. Indonesia memiliki banyak potensi yang harus
lebih banyak lagi mencetak sumber daya manusia yang potensial salah satunya
adalah pemuda. Ada tiga pilar persyaratan yang harus kita tempuh yaitu
militer,teknologi dan ekonomi untuk masuk pada tatanan global yang dimana nanti
pemuda sebagai asset negara akan berperan dalam pelaksanaannya,yang dimaksud
kita sebagai pemuda harus mengambil peranannya tanpa terkecuali. Pemuda harus
kembali kekarakter dimasa lampau dimana diciptakan dengan semangat yang
berapi-api.
Indonesia akan
mencari rolemodel kepemimpinan yang telah berpikir melakukan sebuah
lompatan transformasi fantastis dari era reformasi sekarang ini Indonesia harus
kemana lagi? narasi ini harus konstruktif dibangun oleh segenap pemuda dan
warga negara Indonesia sebagai proposal kebangsaan salah satu alat
meng-kolaborasi dan meng-konsolidasi kekuatan politik yang akan me-mobilisasi
pergerakan-pergerakan perubahan ketengah-tengah roda pemerintahan. Perjuangan
kita sebagai pemuda masih sangat begitu kompleks akan labilitas emosional
hingga mindset pada lingkungan sekitar yang akhirnya menghadirkan persepsi dari
luar untuk kita para pemuda mengisyaratkan karakter yang seperti dan bagaimana
untuk dapat membawa perubahan untuk negeri tercinta kita ini.
Maka diperlukan
mental membangun karakter dan tidak mudah bagi Indonesia menjadi super power
baru tanpa sumber daya manusia yang kuat,oleh karenanya negara harus menciptakan
manusia Indonesia yang artinya negara harus menjadikan setiap warga negaranya
bernilai,maka sudah seharusnya kendaraan politik menawarkan ini semua kepada
bangsa. Penanaman soal politik kalangan anak muda harus tumbuh secara lumrah
sebagai syarat aktualisasi pemuda dalam menghadiri resepsi politik yang
diselenggarakan lima tahun sekali ini bahkan harus jadi pemahaman permanen
bahwa satu-satunyan komponen yang bisa merubah suatu negara dalam
kebijakan-kebijakannya adalah politik.
Beberapa elite
nasional sudah memikirkan dan membawa narasi tentang bagaimana Indonesia
kedepannya,katakanlah ini sebuah gagasan dari politikus yang berkiprah dikanca
internasional yaitu Anis Matta ketua umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia
yang disingkat dengan sebutan Partai Gelora Indonesia. Beliau tidak akan pernah
bisa mengaktulisasi gagasanmnya tanpa melibatkan seluruh element masyarakat
(pemuda termasuk didalamnya),maka dengan ini Partai Gelora Indonesia
meng-agendakan sebuah program yang namanya Akademi Manusia Indonesia dalam
memperkuat level sumber daya manusia dalam bermasyarakat dan bernegara,karena
kita semua adalah yang akan menjadi rolemodel estafet kepemimpinan baru.
Saya mengkhususkan representasi dari tulisan diatas kepada kepemudaan-Nya sebagai investor of change pada politik kebangsaan. Mari kita merejuvenasi ideologi yang rumit dan kompleks atas sensitifitas perpolitikan hitam menurut kalian menjadi sebuah kekuatan positif politik yang sangat besar. Dengan begitu kita berjalan dengan sadar bahwa lahirnya politik besar akan berdampak besar. Negara membutuhkan manusia Indonesia,1 dan tempat yang strategis untuk mencetak ini semua adalah pemudannya. Kalian sebagai pemuda harus siap menjawab semua tantangan negara dalam pembangunannya dan kini Indonesia memanggil kita para pemuda dengan kesadarannya untuk menjadi asset terpenting pada sebuah bangsa dan negara. Dengan kesadaran ini maka konteks manusia Indonesia akan terpenuhi.
-
Pemuda selalu
yang terpilih sebagai akselerasi pembangunan karena mereka tunggal yang
bertanggung jawab atas masa depan bangsa dan negara. Kalimat katalis perubahan
seharusnya menjadi sebuah makna yang tangguh dan diperlukan atau dibutuhkan
sepanjang sejarah kepemimpinan di Indonesia
pada periode produktifnya. Dengan tidak mengabaikannya bisa saja menjadi
effect peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk kalangan muda.
Keberadaannya harus diakui dan diterima pada semua kalangan maupun element. Katalisator
muda tidak berurusan dengan hal keuntungan yang bisa didapatkan karena selalu
memandang dirinya bagian dari dunia luar sehingga berpegang teguh terhadap
moral dan berdampak kepada orang lain. Katalisator muda akan fokus terhadap
dampak apa yang bisa diberikannya. Katalisator muda berjalan dengan misi dan
rencana matang disetiap hal yang akan dilakukannya. Katalisator muda akan
berdiri diatas ide dan gagasannya. Katalisator muda selalu upgrading kompetensi
diri. Katalisator muda selalu memposisikan diri sebagai pembelajar untuk
berkembang.
Tidak sebaliknya
katalisator muda bukanlah opsional,mengenai ini tidak ada justifikasi dikeadaan
dan kondisi sekarang akan tetapi pengingat kemungkinan-kemungkinan terjadi
bahkan yang sudah terjadi sebelumnya. Tentunya hubungan elite dan kalangan muda
ini akan terajut dengan kepekaan sinergitas,saling membutuhkan,saling memperstukan,saling
membangun dan lain-lain.
Jika ditahun 2024
harmonisasi elite dan kalangan muda terjadi maka akan ada sejarah baru yang
panjang yang benar-benar secara utuh bahwa Indonesia jalan dengan seluruh
element tidak hanya lagi sebuah ungkapan belaka mengatasnamakan seluruh element
bangsa yang pada faktanya kalangan muda masih sebagai opsional. Siklus per lima
tahun berikutnya akan menunjukan datangnya kompetensi baru kalangan muda dengan
durasi yang panjang maka akan melahirkan satu kekuatan baru,akan melahirkan
pemuda dan kepemimpinannya. Apakah hal ini akan menjadi pertimbangan elite saat
ini? Tentu iya,seorang calon presiden mengambil figur anak muda sebagai calon
wakil presidennya. Pada perspektif politik praktis dapat dikatakan asas manfaat
terhadap potensi suara yang artinya kalangan muda berpengaruh pada proyeksi
kekuasaan yang sudah ada digenggamannya. Padahal tidak hanya
suara,potensi-potensi lainnya akan lebih menarik untuk dikolaborasi.
Sudah sedrajatnya
sebagai katalis perubahan mereka akan melakukannya digaris depan,menjadi
pelopor tidak selalu dinaungan elite. Tidak ada yang salah,karena memang ini
agenda kekuasaan,ambisi menjadi pengaruh dan mendapatkan akses memproyeksi
kekuasaan absolut. Ini bukan berpikir lebih atau berlebihan,akan tetapi ini
realitas kekuasaan yang notabene dapat dilakukan oleh siapa pun dan kalangan
mana pun tanpa ada larangan etika. Karena menjadi pemimpin sudah menjadi
gejolak tiap pemuda. Eksistensi pemuda telah tersebar diberbagai jejaring untuk
merespon segala situasi dan kondisi saat ini,ini pun salah satu agenda
pergerakan politik yang unik dilakukan oleh kalangan muda,melakukan ekspansif
politik tentunya.
Seyogianya
perjalanan siklus per lima tahun akan memperkuat perjalanan anak muda dalam
kepemimpinan jika standarisasi manusia berkualitas terlahir disetiap regenerasi
atau pengambil alihan perubahan politik. Terkadang cara berpikir kritis memicu
persimpangan jalan terhadap kelompok generasi muda yang membentuk jalur
demokrasinya,sebagian menginginkan transformasi politik dan sebagian laginya
bertahan atas nama konstitusi. Setidaknya pada buku ini kuat akan nalar yang
tidak biasa bahwasanya pemuda harus membentuk masa depan negaranya,menjadi
pengaruh dan andil terhadap proyeksi kekuasaan penuh di nasional.
Untuk apa menjadi
bagian dari makna katalis perubahan jika kehadirannya hanya menjadi skeptis
kelompok lain atau hanya untuk memperkuat gagasan kedudukan politik. Tidak ada
salahnya menggunakan prinsip meritokrasi sebagai upaya perkembangan sistem
sosial baru dengan landasan bahwa anak muda pun salah satu sumber daya manusia
benih terkuat dan kekuatan baru menjadi elite. Agend-agenda besar pemuda sudah
menginternalisasi diri terhadap kepercayaan publik dengan menjadi satu
komoditas sosial untuk masyarakat. Katakanlah adanya bukti seperti para pemuda
menjadi pemimpin dari tingkat daerah dan sebagainya ini harus ada apresiasi
dari publik akan relevan terhadap prinsip meritokrasi.
Pergerakan,jejaring
bahkan posisi publik sudah menjadi prestasi bagi kalangan muda,apakah kalangan
muda selalu diam dalam dikotomi kepentingan saja? Apakah selalu menjadi pemacu
atau penguat kedudukan politik saja? Atau bahkan nyaman sebagai follower
mengikuti tradisi dan cara lama? Atau tidak memiliki prinsip fundamental untuk
perubahan politik yang merepresentasi dirinya dengan sadar bahwa dialah pemuda?
Apakah tidak ada rasa ingin merubah drajat kalangan muda untuk menjadi seorang
pemimpin? Kenapa kita anak muda masih terlalu bodoh karena berpikir belum cukup
memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin sedangkan kita pemuda makhluk
pembelajar? Kenapa kita sebagai anak muda tidak percaya diri menentukan arah
dan membangun demokrasinya sendiri? Kenapa kita sebagai anak muda hanya
berlarut pada sikap mengkritisi? Kenapa kalian anak muda tidak terobsesi pada
kepemimpinan? Kita sebagai anak muda perlu mengetahui bahwa pemuda selalu
didalam medium kepemimpinan,mencari pemimpin lalu menjadi pemimpin yang dicari.
Buatlah obsesi dan ambisi ini menjadi satu kesatuan kekuatan politik untuk dapat
berpengaruh dan terlibat pada proyeksi-proyeksi kekuasaan mutlak untuk kalangan
muda di Indonesia khusunya. Itu lah makna kuat dan tangguh dari katalis
perubahan sesungguhnya.
Ini lah nalar
yang tidak biasa harus dipergunakan pada transformasi zaman,perubahan politik
baru,transisi menuju sistem baru dan sebagainya. Apakah ini termasuk dalam
siklus perseratus tahun? Begitupun dengan konteks islam akan melahirkan hal
baru tiap perseratus tahun,ada satu perkara menarik yang disabdakan oleh
Rasulullahh ﷺ yang
isi hadistnya menyebutkan tentang kemunculan mujaddid,dari Abu Hurairah RA :2
إنَّ اللهَ يَبْعَثُ
لِهذهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِيْنَهَا
“Sesungguhnya Allah mengutus kepada umat islam,setiap
seratus tahun,seorang yang memperbarui untuk mereka (interpretasi) ajaran agama
mereka.” (HR Abu Daud).
Dengan konteks
kenegaraan,kemiripannya ialah pada pembaharuan,tanpa merubah sejarah perjuangan
politik masa lampau namun masa depan justru menambah hal baru. Persimpangan
nalar ini masih jadi perdebatan nasional,sebagai contoh kasus kecacatan
konstitusi sebagian masyarakat dalam merespon pemilu 2024,yang menerangkan persoalan
dibawah umur yang memiliki jabatan dan pengalaman sebagai kepala daerah untuk
menjadi peserta kontetasi pemilu di 2024. Kasus ini dalam perspektif meritokrasi
seharusnya kalangan muda sudah menjadi role model ideal pada kekuasaan tentunya.
Dapat kita lihat betapa masif agenda-agenda besar pemuda saat ini untuk negeri.
Apakah anak muda
saat ini ekskulsif dengan mental mengambil alih perubahan politik dan membangun
demokrasinya sendiri? “Tidak semua”. Anak muda harus peka dengan perubahan
zaman sekarang ini,ada beberapa yang harus kalian anggap tidak relevan lagi dengan
zamannya (saat ini) diantara sistem lama dan sistem baru yang akan terlahir
tanpa harus merusak konstitusi perjuanagan politik dimasa lampau yang berada
dizaman baru.
-
Mengapa bisa
demikian? Karena memang betul sekali bahwa konstitusi ialah perjuangan politik
dimasa lampau dan konstitusi tersebut adalah kesepakatan rakyat yang tercipta
atas situasi dan kondisi politik dimasanya atau ditiap perubahan politik tersebut
dizamannya,oleh karena itu konstitusi dapat berubah dan diganti resultante baru
melalui amandemen konstitusi. Artinya ini memenuhi harapan untuk kelompok muda
memiliki kesempatan dan hak didalam konstitusi baru. Permasalahannya ialah
apakah pemuda sudah se-eksklusif ini untuk berdiri dikakinya sendiri?
Mereka tidak
semua berpikir dengan cara seperti ini,apa bisa Indonesia jalan dengan selalu
menggunakan cara lama,peraturan lama,konstitusi lama yang akhirnya melahirkan
konservatisme tinggi kelak nanti. Tidak perlu merubah dan merusak yang sudah
ada namun modernisasi selalu menuntut dan melahirkan hal baru,cara baru,sistem
baru,peradaban baru,perubahan politik baru dan semua perubahan-perubahan baru. Dengan
nama katalis perubahan semoga dapat menjadi harapan pemuda untuk mengelola
keunggulan pribadi yang benar-benar dimaknai sebagai makhluk yang kuat,tangguh
dan unggul dari tiap individu pemuda di Indonesia.
Mari kembali pada
marwah kemerdekaan Indonesia adalah perjuangan pemudanya. Menjadi pemuda yang
semngat berapi-api,peduli situasi dan kondisi Indonesia,tetap menjadi
penggenggam perubahan masa depan. 2024 akan menjadi Indonesia baru,isilah
setiap jengakal tanah air Indonesia dengan prestasi anak muda dan jadilah
penguasa didalamnya. Pemuda tidak akan pernah melakukan perubahan signifikan jika
yang terjadi hanya fokus dalam agenda check and balance,keluar dari mindset ini
sebentar saja dan lihat potensi politik yang dimiliki pemuda. Buang mindset
bahwa “generasi muda adalah pewaris” dan kita akan jadikan pemuda satu-satunya “perintis”
masa depan,karena pemuda lah satu-satunya estafet yang bertanggung jawab atas
masa depan bangsa dan negaranya.
Saatnya pemuda
kritis terhadap dirinya dan buatlah perioritas mengisi modernisasi dengan
menominasinya sebagai makhluk yang kuat,tangguh,unggul,real pada
perubahan,kepemimpinan level tinggi,duduk bersama menjadi pemain nasional
maupun dunia dan berada ditengah-tengah kebermanfaatan orang banyak. Kalian
anak muda mulai dari aat ini harus mampu memaknai katalis perubahan sebagaimana
berubahnya zaman,jangan pernah kaku dengan cara-cara baru dan transformasilah
cara-cara lama sehingga relevan pada zamannya. Mengapa demikian? Karen prestasi
anak muda yang akan men-transformasi bangsa.
Rasulullah ﷺ telah lebih dulu memberi peran kepada pemuda dizamannya untuk serta menjadi tulang punggung dalam perjuangan dimasa awal islam seperti Umar Bin Khatab dan Ali Bin Abi Thalib,begitupun sumpah pemuda dalam marwah yang sama untuk merebut kemerdekaan,semua eksistensi tersebut perjuangan pemudanya yang sebenarnya tidak boleh terputus sampai saat ini. Itu lah beberapa kualitas yang harus diketahui bahwasanya pemuda dimasa awal islam sudah menjadi aktor penting peradaban islam dan berjasa menjadi ognum opus tiap peradaban. Masih banyak lagi sahabat-sahabat Rasul dimasa mudanya yang membuat sejarah sepeti Usamah Bin Zaid (18 tahun) dengan prestasinya memimpin pasukan yang dianggotai para pembesar sahabat Rasulullah yaitu Abu Bakar dan Umar,berikutnya Sa’d Bin Abi Waqqash (17 tahun) yang pertama kali meluncurkan anak panah dijalan Allah,selanjutnya Al Arqam Bin Abil Arqam (16 tahun) mewakafkan rumahnya menjadi tempat berdakwah bagi Rasulullah selama 13 tahun,kemudian Zaid Bin Tsabit (13 tahun) yang diperintah untuk menguasai berbagai bahasa sebagai penerjemah nabi Muhammad dalam melakukan diplomasinya dan yang menuliskan wahyu-wahyu Allah,ada Zubbair Bin Awwam (15 tahun) yang pertama kali menghunuskan pedang dijalan Allah dan diakui sebagai hawari atau pengikut setia oleh Rasulullah,bahkan Atab Bin Usaid (18 tahun) diangkat sebagai Gubernur Makkah oleh Rasulullah diumur yang sangat muda. Mereka semua terkenang dalam karya yang luar biasa menjadi contoh kualitas,ketangguhan,keberadaan dan level sosial yang tinggi bahwa pemuda telah dimuliakan oleh orang atau seorang nabi yang paling mulia yaitu nabi Muhammad ﷺ dan bentuk teladan seorang nabi terhadap anak muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar