Selasa, 26 Maret 2024

Manusia Baru

 



CILEGON - The Future Starts Today dan perubahan berarti baru. “Gagal merencanakan sama saja merencanakan kegagalan”. Bagaimana ini bisa menjadi saran bagi tiap warga negara ketika mereka tidak memiliki harapan fundamental pada misi menggagas masa depan,misi-misi ini yang harus dihadirkan. Pembangunan yang disertai sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadi gambaran masa depan suatu bangsa di 20 hingga 30 tahun kedepan yang tergantung pada bagaimana bentuk model pemudanya,ini berarti senafas dengan bagaimana bentuk masa depan adalah hasil dari pemikiran hari ini,itu mengapa masa depan dumulai hari ini,maka pemikiran merupakan determinan untuk masa depan Indonesia. Oleh karena itu,kita sebagai regenerasi seharusnya peduli terhadap situasi dan kondisi negara kita saat ini dan pemuda akan membawa gagasan untuk menciptakannya.

Tuntutan zaman mengajak teman-teman pemuda agar tidak terjebak terlalu dalam menjalankan peran pengikut (follower),karena itu tidak akan menjadi sesuatu dimasa depan. Maka kita yang memulai hari ini dan kita yang merintis masa depan. Indonesia salah satu negara yang akan mengalami power growth dengan syarat dapat mengoptimalkan manfaat bonus demografi terutama yang dinominasi oleh generasi digital native,1 mereka yang populer akan internet dan teknologi dan yang sebaliknya Indonesia tidak akan pernah menemukan masa depannya ketika berada ditangan digital immigrant,2 itulah sebenar-benarnya yang harus dilakukan aging society untuk tetap bergandeng tangan dengan kaum muda yang dominan terhadap ranah digital. Pada konteks era negara digital inilah masa depan bagi digital immigrant dan setelah adanya era lain dari digital maka itulah masa depan bagi digital native. Satu harapan bagi optimisme untuk membangun negeri dengan satu genggaman tangan di orang-orang yang berpikir. Sudah waktunya kita berada ditengah-tengah fungsi pembangunan dan menjadi pelaku peradaban baru,ingatlah,perubahan adalah baru.

-          1 Digital Native adalah sebutan untuk orang yang lahir ditahung 1980 keatas yang hidup di era digital dan mereka tumbuh kembang sejak dini dan terbiasa menggunakan teknologi untuk akses informasi dikehidupan sehari-harinya.

-          2 Begitupun sebaliknya dengan dengan Digital Immigrant ialah generasi yang lahir sebelum tahun 1980 dimana era digital belum ada.

Saya percaya kita perlu melakukan refleksi sedikit tentang masa depan dan berpikir untuk jauh dan keluar menjadi manusia baru.3 Tentunya menjadi manusia yang memiliki rancangan dan penuh rencana-rencana masa depan,yang seperti ini kriteria manusia yang kuat karyanya berada dimasa depan,bukankah ini mimpi setiap manusia menjadi ognum opus untuk peradaban setelahnya. Kita harus mengetahui sesungguhnya peradaban yang kita alami hari ini adalah perang pemikiran,sekian banyak pilihan sebaik-baiknya seorang pemimpin tidaklah menggunakan hawa nafsu dan seburuk-buruknya pemimpin tidak melupakan akal sehat pikirannya.

 

Tiap perubahan zaman merupakan esensi modernisasi,ditiap modernisasi akan melahirkan manusia baru untuk zaman baru berikutnya,itulah mereka yang lahir akan menjadi perancang masa depan,didiklah mereka untuk memenuhi kapasitasnya,kapasitas sumber daya manusia yang kuat untuk peradaban dan masa depan berikutnya,itulah sedikit analogi yang bisa kita serap untuk memahami makna manusia baru. Mengikuti perkembangan zaman,berkompetensi,expertise pada bidangnya merupakan hakikat manusia baru,waktu terbaik mereka adalah masa produktif masuk pada fase dewasa hingga 40 tahun untuk memenuhi hak kapasitasnya menjadi “manusia Indonesia”4 hingga akhir hayat idealnya yang kemudian akan terganti oleh regenerasi setelahnya dan begitu seterusnya.

Marilah teruntuk para pemuda belajar untuk peka terhadap situasi dan kondisi bangsa kita dengan terus menjadi pembelajar kurikulum mandiri,lakukan pergerakan untuk kepentingan orang banyak diatas kepentingan pribadi,sikapi hal ini sebagai manusia dengan sejuta solusi ditengah-tengah konflik,proses perubahan zaman,konservatisme bahkan lingkungan sosial.

“MASA

  DEPAN

  INDONESIA

  TERJADI SEBAB-SEBAB

  PEMIKIRAN HARI INI” 

-          3 Manusia Baru : Manusia yang hari ini merencanakan dan penuh rencana masa depannya untuk bangsa dan negara.

-          4 Lihat : Alan Ricardo, “Pemuda Super Power Indonesia” hal. 55,2024.

Pembaca yang saya hormati,saya akan mengajak saudara-saudara untuk mengenal perspektif  Manusia Baru. Manusia Baru merupakan puncak perjalanan dari tiga jenis manusia yaitu basyar,naas dan insan. Yang saya pahami untuk benar-benar mengimplementasikan ayat Allah SWT disurah Al-Hasyr ayat 18 :

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

“ Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat),dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. ”

Inilah pemaknaan kembali manusia baru akan ketakwaannya kepada Allah serta perbuatan dimasa lalu sebagaimana kita harus memperbaikinya untuk dimasa yang akan datang. Tugas mulia inilah yang akan menjadi pondasi manusia baru mendapatkan kembali insannya menjadi khalifah terbaik di bumi. Pada konteks kebangsaan saya mengartikannya sebagai manusia bertakwa yang hari ini merencanakan dan penuh rencana masa depannya untuk bangsa dan negara. 

Maka manusia baru akan bisa dikatakan sumber energi kolektif jika pada masanya produktif melaksanakan hal yang diperbuatnya untuk masa depan bangsa,dan inilah pula yang akan menjadi pembeda terhadap bagi mereka yang berperan sebagai pengikut dan yang bermental asset. Setiap berubahnya zaman ada pembuktian seleksi alam,bagi mereka yang hanya pengikut dari zaman sebelumnya maka sepanjang usia mereka bagian kelompok yang tertinggal dari kelompok era baru yaitu zona yang sedang berkembang. Gejala kelompok tertinggal merupakan indikasi dari ketidakberadaannya mentor,oleh karena itu setiap manusia baru membutuhkan mentor. Bagaimanapun setiap manusia baru akan men-drive potensinya,maka belajar pada mentor yang expert pada satu bidang sangat begitu efektif untuk menguasi bidang tersebut. Takdir menjadi manusia baru artinya bertanggung jawab atas masa depan bangsa. Saya khawatir atas persimpangan dua karakter manusia ini akan menjadi persoalan yang berlarut tanpa solusi,peran pemerintah terhadap mereka hanya penguat namun tetap semua didrive dari personalnya masing-masing. Tulisan ini akan memaparkan kekhawatiran tersebut sebagai peluang untuk bangkit,menjadi syarat muhasabah diri.

Saya meyakini saat ini kita hidup berada didalam perubahan besar,teknis menghadapi perubahan siklus perseratus tahun seperti saat ini telah bergeser drastis salah satunya digitalisasi. Tidak dapat dipungkiri digitalisasi terkini sudah menjadi bagian dari fitur kehidupan,manusia seperti apa yang tidak menggunakan untuk mempermudahnya. Saya rasa tidak ada,terkecuali digital immigrant yang secara fundamental seusianya tidak relevan lagi pada perkembangan zaman,contohnya seperti nenek dan kakek kita yang basis berpikirnya terfokus pada kegiatan tradisional spiritual keagamaan. Inilah sesi ketidaklayakan sebagai calon manusia baru ketika tidak lagi me-regenerasi disuatu titik transisi zaman,ini yang saya sebut dengan pengikut (follower),begitupun sebaliknya masa depan Indonesia berada digenggaman tangan para perintis.

Mari kita buka kesadaran untuk meningkatkan self resilience pada perubahan besar dan membangun konsep manusia baru yang seyogianya negara membutuhkan generasi digital native,konsep manusia baru tidak berafiliasi pada sektor teknologi saja,lain-lainnya seperti bisnis,sosial,,kepemimpinan pun determinan dari manusia baru dan masih banyak lain sebagainya. Hal krusial yang harus negara lakukan adalah pengelolaan sumber daya manusianya. Saya merindukan kepemimpinan Rasulullah yang membawa para sahabatnya menjadi model manusia diberbagai aspek kehidupan,tak heran kepemimpinan dan keteladanannya yang tak pernah lepas dari skenario Allah yang dihadirkan ditengah-tengah umat menjadi sosok panutan sepanjang sejarah kemanusiaan,pengharapan tentunya ada, namun ekspektasi blum sampai pada realitanya saja,setiap manusia baru berhak atas harapan tersebut,hak menjadi panutan seperti Rasulullah.

Indonesia sampai sekarang masih belum melepas nostalgianya pada perdebatan internal seperti yang sudah-sudah terjadi seperti radikalisme,terorisme,korupsi,ketimpangan sosial sampai dengan narkoba. Bagaimana cara berpikir seperti ini bisa menjadi ambisi menguasai dunia. Terlalu terburu-buru rasanya jika hari ini harus perioritas terhadap isu-isu eksternal. Indonesia bisa saja melakukan itu,akan tetapi lahirkah optimisme tersebut? Saya katakan tidak. Saya akan bertanya lagi pada saudara-saudara,apakah Indonesia harus merefleksi kembali? Saya katakan “ya”. Saya lebih setuju kita kembali pada renungan dimasa lalu dan kemudian melakukan hal yang baru,melaksanakan kewajiban yang baru,membuat sistem baru,menjadi negara baru sampai menjadi negara super power baru. Semua yang “baru” dimaknai dengan menyelesaikan rencana untuk menciptakan situasi dan kondisi baru,karena pada tahap melanjutkan rencana kita tidak pernah tahu kedepannya.

“Kedepan” bisa dikatakan hal yang ingin kita lihat dari hari ini,analoginya kita akan tetap melanjutkan perjalanannya agar kita bisa melihat dan mengetahui sesuatu yang berada didepan atau dimasa depan. Itu artinya kita membutuhkan manusia baru yang ekstensif sampai pada kompetensi,berilmu pengetahuan,kognitif,skill memumpuni,expert diberbagai bidang,memiliki kapasitas,yang akan melakukan kontribusi pada kerja-kerja besar. Konsekuensi logisnya kita tidak lagi butuh dan akan meninggalkan keberadaan manusia model lama karena itu akan menjadi alasan penghambat perubahan yang akan terganti oleh model manusia baru. Ini satu kekhawatiran yang ingin saya sampaikan bahwa zaman akan merelakan manusia yang tidak melakukan regenerasi unggul yang sesuai relevansinya dengan perubahan zaman.

Rasa khawatir ini akan menghantui setiap anak muda,karena kelompok mereka lah yang paling fundamental bertanggung jawab untuk melakukan perubahan. Ini peringatan nyata untuk kalian yang berhenti melakuan regenerasi unggul sedang kalian tahu saat ini merupakan transisi perubahan yang besar menuju pencapaian menjadi Indonesia Emas. Saya lebih merasakan semua beban itu bergantung pada kalangan muda,dan mereka harus mempertaruhkan itu semua untuk masa depan Indonesia dan masa depannya. Dan saya tidak andil dalam sentimentil,kelompok muda cukup berharga dan patut kita terima agar mereka dapat menjadi pembelajar pada misi perubahan mempersiapkan Indonesia lebih baik dan maju kedepannya. Tidak ada alasan idealis untuk saya mempertahankan amanat konstitusi ketika saya meyakini satu teori bahwa setiap perubahan dilakukan dengan konflik,tanpa konflik tidak ada perubahan. Seperti di Indonesia untuk merdeka kita harus berperang terlebih dahulu. 

Sebelum mempercayai 100% pernyataan saya mengenai perubahan dilakukan dengan konflik dan ketidakadaan idealisme menjunjung tinggi amanat konstitusi diatas akan saya sertakan alasan untuk saudara pelajari dan kaji. Konstitusi dan hukumnya akan menjadi pondasi bagaimana Indonesia dapat tumbuh jadi bangsa dan negara yang maju dengan tidak mencampakan serta harus dihargai dan menegakannya,demikian renungannya menjaga konstitusi untuk keberlangsungan sebuah negara. Sejarah dunia telah membuktikan akan kehancuran sebuah negara tatkala konstitusi terabaikan oleh negara tersebut. Konstitusi menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan. Memang betul konstitusi merupakan perjuangan politik dimasa lalu,akan tetapi tantanggannya Indonesia saat ini bukanlah adanya gejala kuat untuk mempertahankan dasar negara yang pernah terjadi pada sejarah dimasa lampau. Namun banyak makna yang berbeda diwaktu yang berbeda,pelanggaran ini yang akan saya gunakan dengan nalar yang tidak biasa. Saya akan mencoba mengatakan melewati tulisan ini bahwa kita tidak perlu alergi dengan perubahan konstitusi,bukan tanpa sebab,konstitusi atau resultante dapat diganti dengan resultante baru melalui amandemen konstitusi. Karena konstitusi dan resultante terlahir dari kesepakatan rakyat yang tercipta pada situasi dan kondisi politik,sosial,ekonomi dan budaya dimana dan bagaimana konstitusi ini dibuat.

Tugas manusia baru adalah memastikan masa depan bangsa dan negara sampai pada perubahan berikutnya,setelah tuntas maka upaya selanjutnya mereka menyesuaikan sistem yang memiliki kompatibilitas dengan sejarah dan referensi budaya dizaman berikutnya. Bagi anak muda hari ini medan tempur untuk hari esok karena memang menjadi satu-satunya motif eksistensi agar kebermanfaatannya dapat diterima ditengah-tengah masyarakat. Kita kembali melihat disisi yang sebaliknya,seperti apa aktualisasi mereka terhadap proses masa depannya? Belum tentu tidak sukses,bahkan mereka lebih cepat untuk sukses secara individual. Tidaklah cukup bagi manusia baru tuntas dimasa depan untuk kebutuhan pribadinya sendiri,inilah sedikit pembeda mindset dua karakter manusia baru. Tentunya saya tidak akan membahas karakter individulisme,karena menurut saya ini bentuk kemunduran sosial atas beberapa faktor ego dan tidak peduli terhadap kepentingan kelompok,bahwa Indonesia akan dibangun dari persamaan kepentingan kelompok.

“Tugas Manusia Baru Adalah Memastikan Masa Depan Bangsa Dan Negara Sampai Pada perubahan Berikutnya,Setelah Tuntas Maka Upaya Selanjutnya Mereka Menyesuaikan Sistem Yang Memiliki Kompatibilitas Dengan Sejarah Dan Referensi Budaya Dizaman Berikutnya.”

Disini pun saya ingin menjelskan kembali tentang digital native yang dimaksud adalah tidak hanya sebagai pengguna teknologi saja,akan tetapi untuk mereka yang terlibat pula dalam proses mengembangkan,menularkan teknologi kepada asas manfaat orang banyak. Setidaknya saya mengungkap sebuah fakta didalam digital native ada gejala generasi yang bergantung pada perangkat digital atau elektronik cenderung membuat mereka kehilangan produktivitasnya dengan aktivitas fisik yang terbatas,ini akan menjadi kondisi serius pada kesehatan fisik,mental maupun berdampak pada kemampuan kepemimpinan yang memperburuk kualitas hidup.

Embrio manusia baru ialah berkembang,kelahiran hingga sampai kematian esensinya mereka berkembang dan bertumbuh secara fisik,intelektualitas,status sosial,finansial,kognitif,ilmu pengetahuan,spiritual dan lain sebagainya dengan catatan mereka adalah bagian dari kelompok manusia baru yang mempergunakan growth mindset atau disebut dengan mindset untuk bertumbuh dan berkembang. Begitupun sebaliknya bagi mereka para kelompok generasi yang kalah5 biasanya disebut dengan fix mindset atau mindset tetap. Apa itu growth mindset dan fix mindset,yang pada intinya growth mindset akan mengantarkan setiap individu untuk terus berproses menjadi lebih baik setiap harinya dan fix mindset cenderung merasa dirinya cukup puas dengan kebaikan hari ini dan kemarin sehingga mereka lebih memilih pasif berjalan lambat terhadap masa depannya.

 

“GROWTH MINDSET

  AKAN MENGANTARKAN

  SETIAP INDIVIDU

  UNTUK TERUS BERPROSES

  MENJADI LEBIH BAIK

  SETIAP HARINYA”

 

-          5 Maksud dari generasi yang kalah ialah tiap regenerasi yang terancam kualitasnya (generai lemah dan tidak    kuat keberada annya dan kebermanfaatannya ).

Manusia baru sama halnya dengan manusia berkembang,mereka yang terpilih memiliki kriteria disiplin,menyukai tantangan,berani mengambil resiko,berpikir kritis,kreatif,mampu menyederhanakan hal-hal rumit dan menjadi pemenang.

Disiplin,karakter yang selalu menggunakan kesadarannya untuk melakukan sesuatu yang dimulai dari diri sendiri tanpa paksaan pihak mana pun.

Menyukai tantangan,mental pantang menyerah dan membangun segala kebenaran yang diyakininya.

Berani mengambil resiko,yakin,menerima dan menaggulangi dampak keputusan yang telah diambilnya.

Kritis,menghadapi dan mendalami suatu hal tidak begitu cepat untuk kita terima agar dapat mempertanyakan kebenarannya atau masih perlu dikembangkan lagi.

Kreatif,dimaksudkan berpikir kreatif untuk melahirkan inovasi-inovasi.

Menyederhanakan hal-hal rumit,menjadi bagian problem solving yang mampu menuntaskan atau menyederhanakan persoalan-persoalan menjadi sesederhana mungkin.

Menjadi pemenang,memposisikan diri sebagai pelopor,influencer,memperoleh prestasi,menjadi sumber daya yang berkualitas dan unggul.

Demikian kriteria manusia baru yang saya yakini dapat menjadi bibit unggul dalam konteks Indonesia mencari masa depan. Dan saya dapat pastikan ini dapat menjadi percontohan efektif bagi pemuda untuk bertransformasi menjadi manusia baru yang ideal dengan perkembangan zamannya.

Manusia baru sama halnya dengan manusia berkualitas,untuk menjadi manusia berkualitas kita harus memiliki kepribadian yang utuh (integrity personality),kepribadian yang sehat (healthy personality),kepribadian yang normal (integrated personality),kepribadian yang produktif (productive personality) dan etos kerja yang tinggi. Sebenarnya masih banyak lagi yang berkaitan dengan kepribadian manusia yang berkualitas,namun beberapa hal yang saya ambil merupakan fundamental terapan kepribadian yang pertama harus dimiliki oleh setiap manusia.

Integrity personality,sebagaimana manusia baru dituntut untuk memiliki standart mutu personal yang tinggi sebagai wujud keutuhan prinsip moral dan etika berbangsa dan bernegara.

Healthy Personality,yang dimaksud adalah keseluruhan diri kita yang bukan hanya pikiran,perasaan namun secara perpaduan jasmani dan rohani yang stabil.

Integrated Personality,perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya.

Productive Personality,individu yang melakukan kontribusi-kontribusi besar dan memiliki kebermanfaatan bagi umat atau orang banyak.

Etos Kerja Yang Tinggi,saya memaknainya dengan bentuk sifat individu yang semangat dalam kerja-kerja besar pada visinya dalam melakukan kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.

Demikian yang saya sampaikan untuk menyempurnakan berbagai perspektif tentang manusia baru.

 

“MANUSIA BARU SAMA HALNYA DENGAN MANUSIA BERKEMBANG DAN MANUSIA BARU SAMA HALNYA DENGAN MANUSIA BERKUALITAS.”

 

Perubahan dunialah faktor penyebab lahirnya manusia baru,ada sebagian orang melihat dengan cara nyata untuk masa depan seperti berkembangnya teknologi yang memicu orang untuk dapat beradaptasi dan terus mengolah kompetensi. Manusia baru pada umumnya bertugas penuh mengisi kekosongan perubahan dunia yang begitu cepat,sangat memungkinkan karena ini berkaitan pada aspek kehidupan maka tidak ada alasan untuk tidak menjadi manfaat orang sekitar. Jika ingin beradaptasi dan survive (berkembang dan bersaing) di 2024 harus menjadi pembelajar,tidak cukup pada skill dan ilmu pengetahuan tertentu berada dizaman sekarang yang serba berkembang cepat karena banyak sekali bermunculan hal-hal dan ilmu pengetahuan baru. 

Masa depan bukanlah kehidupan yang masih jauh,kita dapat melihatnya dengan jelas ketika kita mengerti dan memahami apa yang kita lakukan dan mampu menyesuaikan diri pada perubahan tersebut. Yang terpenting menjadi manusia baru ialah bermanfaat untuk sekitar,manjadi manusia baru adalah bertindak besar,menjadi manusia baru adalah memposisikan sebagai mental asset,menjadi manusia baru adalah risalah rencana dan cita-cita besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GREET ME..

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *